Mahabbah menurut Rabi'ah Al Adawiyah yaitu perasaan kemanusian yang sangat agung, sangat mulia, dan amat luhur. Cinta yang mengatasi hawa nafsu rendah, cinta yang dilandasi oleh iman yang tulus dan ikhlas sehingga mengangkat harkat dan martabat manusia menuju allah.
Rabi'ah Al-Adawiyah, perempuan yang selama hidupnya tidak pernah menikah, dianggap mempunyai saham besar dalam memperkenalkan cinta Allah ke dalam mistisisme Islam. Hal ini dikatakan karena sejak Rabi'ahlah cinta kepada Allah mulai ditekankan dalam ajaran tasawuf.
Aku mencintai-Mu dengan dua macam Cinta, Cinta rindu dan Cinta karena Engkau layak dicinta, Dengan Cinta rindu, kusibukan diriku dengan mengingat-ingat-Mu selalu, Dan bukan selain-Mu. Sedang Cinta karena Engkau layak dicinta, di sanalah Kau menyingkap hijab-Mu, agar aku dapat memandang-Mu.
Kata mahabbah berasal dari kata ahabba, yuhibbu, mahabatan, yang secara harfiah berarti mencintai secara mendalam, kecintaan atau cinta yang mendalam. Dalam Mu'jam al-Falsafi, Jamil Shaliba mengatakan mahabbah adalah lawan dari al-baghd (benci).
Rabiah al-Adawiyah adalah satu dari sekian banyak seorang pecinta sejati, Ia hanya mencintai sang maha penciptanya Allah. Ia tidak berniat mengharap surga dan selamat dari neraka dengan amal saleh yang Ia lakukan atau Ia tidak pernah meminta upah berupa materi duniawi dan ukhrawi atas amalnya itu.
Ketika Rabiah ditanya: "Kenapa engkau tidak bernikah, wahai Rabi'ah?" Dia menjawab: "Tidak ada tempat di hatiku kecuali untuk Kekasih Sejati." Rabiah menyembah Tuhan dengan penuh cinta dan kerinduan, yang sukar untuk diluahkan melalui pena, diungkapkan melalui pemahaman. .
  • ctsbksi8pj.pages.dev/301
  • ctsbksi8pj.pages.dev/249
  • ctsbksi8pj.pages.dev/65
  • ctsbksi8pj.pages.dev/172
  • ctsbksi8pj.pages.dev/348
  • ctsbksi8pj.pages.dev/190
  • ctsbksi8pj.pages.dev/183
  • ctsbksi8pj.pages.dev/245
  • kata kata cinta rabiah al adawiyah